Pengertian
Kalimat Efektif
Dalam berkomunikasi
dengan orang lain, kita mengenal bahasa lisan dan bahasa tulisan. Kedua bahasa
ini sering menimbulkan kesalahpahaman. Penggunaan kalimat yang baik dan benar
(yang disebut kalimat efektif) akan memudahkan pemahanam orang lain sehingga
kesalahpahaman yang sering terjadi dapat terhindarkan.
Untuk menjadikan
kalimat yang diucapkan atau ditulis mudah dimengerti oleh orang lain, ada dua
syarat yang harus dipenuhi. Pertama, kalimat tersebut secara tepat dapat
mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Kedua, kalimat tersebut
sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Kalimat efektif dapat
diartikan sebagai kalimat yang tersusun atas kata-kata berunsur subjek,
predikat, objek, dan keterangan atau kalimat yang tidak berbelit-belit. Dari
arti-arti tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang
disusun sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku, yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.
Pemahaman terhadap
suatu kalimat tidak dapat dilepaskan dari pemahaman terhadap kata-kata dan
kaidah yang terdapat dalam kalimat tersebut. Untuk membentuk suatu kalimat
efektif, pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat diperlukan agar informasi
yang disampaikan sesuai dengan maksud pembicara atau penulis.
Dengan diksi, pembicara
atau penulis dituntut untuk mempelajari berbagai kata, seperti kata-kata
bermakna konotasi dan denotasi, sinonim, idiom, serta kata umum dan kata
khusus. Kata-kata tersebut terkadang memiliki makna yang serupa sehingga dapat
mengggantikan kata lain demi tercapainya makna yang sama dengan kalimat
efektif. Akan tetapi, pembicara atau penulis juga harus mempertimbangkan faktor
di luar kebahasaan yang sangat berpengaruh pada penggunaan kata.
Biasanya, kalimat
efektif digunakan pada penulisan karya ilmiah, seperti makalah, laporan
penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Kalimat efektif jarang digunakan
oleh para sastrawan atau para wartawan karena mereka lebih banyak menggunakan
majas.
Adapun syarat-syarat yang harus ada
dalam penulisan kalimat efektif, antara lain
1) Memiliki unsur penting atau pokok, minimal
unsur subjek dan predikat
2) Sesuai dengan EYD
3) Menggunakan diksi yang tepat
4) Menggunakan kesepadanan antara
struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis
5) Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa
yang dipakai
6) Ada penekanan ide pokok
7) Mengacu pada kehematan penggunaan
kata
8) Menggunakan variasi struktur kalimat.
Kalimat efektif adalah
kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima
maksudnya atau arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis atau
pembicara. Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas,
lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.
· Jelas : berarti mudah dipahami oleh
pendengar atau pembaca.
· Singkat : berarti hemat dalam
pemakaian atau pemilihan kata-kata.
· Tepat : berarti sesuai dengan kaidah
bahasa yang berlaku.
Kalimat dikatakan
efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun
pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Ciri-Ciri
Kalimat Efektif
- Kesepadanan
Suatu kalimat efektif
harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek
(O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam
pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).
Tidak Menjamakkan Subjek
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi
pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke
perpustakaan (efektif)
- Kecermatan
Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat
efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal
itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan
tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
- Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif
maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang
dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini
dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan
penghematan, yaitu:
a. Menghilangkan pengulangan subjek.
b. Menghindarkan pemakaian superordinat
pada hiponimi kata.
c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu
kalimat.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang
berbentuk jamak.
Contoh:
Dia sudah menunggumu sejak dari pagi.
(tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi.
(efektif)
- Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa
ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan
ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan
yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan
acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan
acara ini. (efektif)
- Kesatuan
atau Kepaduan
Kesatuan atau kepaduan
di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi
yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
a. Kalimat yang padu
tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
b. Kalimat yang padu mempergunakan
pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat
pasif persona.
c. Kalimat yang padu
tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara
predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh:
Kita harus dapat
mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur
meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus
mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa
kemanusiaan. (efektif)
- Keparalelan
atau Kesajajaran
Keparalelan atau
kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam
kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan
verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat
berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan
dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya
ke pinggir jalan. (efektif)
- Ketegasan
Ketegasan atau
penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat.
Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:
a. Meletakkan kata yang
ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat
membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan presiden ialah agar rakyat
membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
b. Membuat urutan kata
yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus,
tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
(salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta,
tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
(benar)
c. Melakukan pengulangan
kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu
sangat mengharukan.
d. Melakukan
pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi pintar.
e. Mempergunakan
partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud
perkataanku?
Dialah yang harus bertanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas ini.
10 Contoh Kalimat Efektif :
1. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan (Tidak Efektif).
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. (Efektif)
2. Sejak dari pagi dia bermenung (Tidak Efektif).
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung. (Efektif)
1. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan (Tidak Efektif).
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. (Efektif)
2. Sejak dari pagi dia bermenung (Tidak Efektif).
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung. (Efektif)
3. Adik ke sekolah kemarin (Tidak Efektif).
Seharusnya :
Adik pergi ke sekolah kemarin. (Efektif)
4. Sudah saya buang sampah itu (Tidak Efektif).
Seharusnya :
Sampah itu sudah saya buang. (Efektif)
5. Saya sedang bikin kue. (Tidak
Efektif)
Seharusnya :
Saya sedang membuat kue. (Efektif)
6. Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka buah durian.
(Tidak efektif)
Seharusnya :
Saya tidak suka buah apel dan durian. (Efektif)
7. Cairan itu unsur-unsur kimianya tidak menyatu.
(Tidak Efektif)
Seharusnya :
Unsur-unsur cairan kimia itu tidak menyatu. (Efektif)
8. Karena ia tidak diajak, dia tidak
ikut belajar bersama di rumahku. (Tidak Efektif)
Seharusnya : Karena tidak diajak,
dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (Efektif)
9. Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (Tidak Efektif)
Seharusnya :
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (Efektif)
10. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat. (Tidak
Efektif)
Seharusnya
: Mereka membicarakan kehendak rakyat. (Efektif)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar